Kalian tau gak? Momen termanjanya anak wedok itu kalau sdh ada maunya. Di rumah, di gerai mart-mart itu, di pasar, atau playing ground, wuih, lengketnya kayak perangko. Apalagi kalau sudah di mall, surganya mata. Apapun dilakukan oleh anak wedokku untuk meluluhkan hatiku memenuhi maunya. ðŸ¤ðŸ¤
Padahal, kalau di rumah atau di mana saja, lagi gak butuh atau sdg asyik dengan dunianya, mau sayang pipi saja sudah tertolak. Tangannya bergerak ke segala arah untuk menepis, asal anggota tubuhku tak mengenai tubuhnya. Nguweerrii pol kalau sudah gak mood. Kepala, tangan, dan anggota tubuhku bisa babak belur. ðŸ˜ðŸ˜
Tak pernah mau disebut anak ayah, maunya anak mama. Pol ngenes iki. 👻👻
.
Nah, kegabutan semalam itu imbas dia kudu sabar menunggu giliran untuk belanja di tempat yang dia sudah incar. Menunggu mamanya belanja keperluannya, nah kita asyik main berdua. Maksudnya, main dengan HP masing-masing meski sebelahan. 🤣🤣
Dia motret diri selfi selfi, lah kia yang di sebelahnya gak tahan untuk nimbrung. Kupikir diam-diam nongol di kameranya bikin dia marah. Ternyata eh ternyata, malah diajak selfi pula. Klean tau kan knp dia begitu? ðŸ¤
.
"Ayo Yah, sini."
.
Bergabunglah aku dengan semua arahan gaya yang dimauinya. Wes pokoke ojok protes nek pengen entuk foto bareng dekne
.
Di sela-sela sesi pemotretan, dia nyeletuk, "ntar habis ini ke .....(sebuah tempat belanja besar) kan ayah tadi sudah janji ngebolehin." Sambil merajuk mesra. Eaaaaaa.... Ada maunyaaaa... 🤣🤣
.
Demikianlah sodara-sodara. Sebagai ayah yang baik, wajib tunduk pasrah mendapatkan pengakuannya. Meski hanya di saat belanja.
🤣🤣🤣🤣🤣
Posting Komentar