Pemilihan umum presiden-wakil presiden memang bukanlah urusan hidup mati warga negara Indonesia yang jumlahnya lebih dari 250 juta jiwa. Akan tetapi menentukan masa depan bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Bagaimana kelanjutan pembangunan negara ini nanti ditinggalkan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (eSBeYe) yang diembannya setelah dua periode kepemimpinan.
Sebelum memutuskan memilih siapa calon presiden pilihan anda, ada baiknya untuk mempertimbangkan hal-hal penting di bawah ini.
MEMILAH INFORMASI
Kita semua sebagai warga negara yang memiliki hak pilih tentu terbersit akan memilih siapa di antara dua calon yang ada sekarang. Ramainya perbincangan di media massa dan media sosial menjadi tontonan yang menarik sekaligus memprihatinkan. Antara kampanye hitam dengan kampanye putih tidak ada bedanya. Media massa eletronik dan cetak nasional tak lagi netral. Sang pemilik media menjadi acuan ke mana dia berpihak. Jika sudah ada keberpihakan, sulit bagi pembaca untuk melihat keberimbangan dalam pemberitaan. Netralitas tak lagi mudah ditemukan. Para pencari informasi tak lagi mudah menemukan fakta-fakta yang netral dan obyektif.
Meski demikian, pemilih sudah cerdas, mampu membedakan informasi yang obyektif dan mana yang kampanye hitam atau putih. Masyarakat yang menentukan pilihannya tentu tak akan mudah begitu saja percaya. Nah, jika informasi sudah didapat secara lengkap dan tidak sepotong-potong, anda bisa merangkumnya dan kemudian menjadi bahan untuk mengkaji hal berikutnya terkait kriteria seorang pemimpin.
MENGETAHUI KRITERIA PEMIMPIN IDEAL UNTUK INDONESIA
Setiap orang memiliki kecenderungan kepada siapa dirinya layak untuk dipimpin, masing-masing orang memiliki kriteria pemimpin yang ideal menurut kehendaknya. Akan tetapi tak semuanya bisa memenuhi harapannya, ada kompleksitas unsur pembentuk seorang pemimpin dan pun kompleksitas rakyat yang dipimpinnya.
Dalam konteks keindonesiaan, maka presiden sebagai pemimpin tertinggi, nahkoda yang menjalankan jalannya bahtera pemerintahan Republik Indonesia, maka anda harus memiliki standar kriteria pemimpin yang terkait erat dengan Indonesia yang luas dan majemuk masyarakatnya.
Sebagai gambaran, berikut ini kriteria pemimpin Indonesia dari pandangan para tokoh yang dalam konteks ini diambil dari mereka yang secara langsung tak terlibat dalam proses pemilihan capres-cawapres baik dari unsur partai atau penyelenggara.
B.J. HABIBIE | JIMLY ASSHIDIQIE |
|
|
Kriteria pemimpin disampaikan oleh BJ Habibie dalam Silaknas ICMI, JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (18/12/2012) dan secara terpisah Jimly menyampaikan kriteria pemimpin Indonesia di kediamannya di Jakarta, Senin (14/10) saat diwawancarai pemilu.com.
Anda sendiri bisa menyusun kriteria pemimpin Indonesia 5 tahun mendatang dengan membuat kriteria-kirteria sendiri sesuai dengan harapan anda. Misalnya, kriteria presiden RI lima tahun mendatang seperti di bawah ini:
KRITERIA PEMIMPIN | SKOR CALON NOMOR 1 | SKOR CALON NOMOR 2 |
|
Jika sudah memiliki kriteria ideal menurut versi anda, maka anda tinggal membuat tabel skor untuk menilai seberapa tinggi nilai yang didapatkan masing-masing calon untuk tiap kriteria yang sudah anda tetapkan. Berikutnya, hal yang perlu anda pelajari adalah rekam jejak dua pasang calon presiden dan wakil presiden.
MENGETAHUI REKAM JEJAK CAPRES-CAWAPRES
Rekam jejak presiden dan wakil presiden sangat mudah didapatkan di era teknologi informasi seperti sekarang ini. Informasi yang sudah terkumpul sebelumnya bisa menjadi bahan referensi untuk mengukur kapabilitas dan kredibilitas dua pasang capres dan cawapres tersebut. Memilah informasi seperti yang disebutkan di atas tinggal dipetakan. Rekam jejak pasangan capres dan cawapres bisa dibuat dalam bentuk tabel komparasi yang bisa dibaca dengan mudah.
Prabowo adalah jenderal kopassus yang disegani, di bawah komandonya, Kopassus menjadi tentara elit yang disegani dan menjadi pasukan terbaik dunia urutan ketiga. Hatta Radjasa adalah praktisi pengusaha yang ekonom, berpengalaman di birokrasi dengan jabatan terakhir sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Sementara itu, Jokowi adalah birokrat tulen yang berangkat dari kalangan biasa dari walikota, gubernur, hingga calon presiden. Pasangannya, Jusuf Kalla adalah pengusaha yang juga mantan wakil presiden, dikenal luas sebagai tokoh perdamaian di berbagai wilayah konflik seperti Aceh, Ambon, dan Poso.
Selain sejumlah prestasi yang telah mereka torehkan, ada banyak cerita miring bergentayangan di dunia maya, dari yang memang fakta hingga fitnah. Lagi-lagi, harus ada filter yang pas untuk mampu membedakan mana fakta mana fitnah. Silakan dinilai dan cermati sendiri.
MENGETAHUI PROGRAM CAPRES-CAWAPRES
Memahami rekam jejak calon presiden dan wakil presiden dan dilanjutkan membaca dan memahami visi dan misi masing-masing calon presiden dan wakil presiden akhirnya membawa anda pada sebuah keputusan yang rasional dalam menentukan pilihan. Sebuah pilihan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah memaparkan visi dan misinya yang bisa diunduh di situs Komisi Pemilihan Umum. Tinggal dibaca dan dicermati oleh calon pemilih nantinya. Prabowo-Hatta memiliki visi “Membangun Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil, dan Makmur serta Bermartabat”, sementara itu, Jokowi-JK mengusung visi “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. (Cek link referensi di akhir tulisan untuk download visi misi masing-masing calon)
Prabowo-Hatta menyiapkan Agenda dan Program Nyata untuk Menyelamatkan Indonesia dan Jokowi-JK menyiapkan sembilan agenda priorotas untuk membangun Indonesia. Masing-masingnya memiliki karakter yang menarik untuk dicermati oleh para calon pemilih.
CARI YANG PAS
Terakhir, jika anda para calon pemilih sudah melakukan upaya di atas, silakan untuk tentukan pilihan. Seperti halnya iklan dari salah satu brand rokok yang menunjukkan orang yang akan potong rambut. Mau pilih model potongan rambut apa yang cocok untuk dirinya. Menarik bahwa rambut adalah simbol kepribadian, kehormatan, keindahan, dan kejantanan yang mencerminkan diri pemiliknya. Memilih presiden ibarat kata adalah memilih mahkota yang bertengger di kepala kita. Baik buruknya penampilan kita di hadapan bangsa lain dan di hadapan 'cermin', tergantung pada model pemimpin seperti apa yang akan kita pilih 9 Juli 2014 nanti.
Jika tidak golput, tapi bingung menentukan pilihan, maka lakukan langkah-langkah di atas. Dijamin pilihan anda bisa dipertanggungjawabkan jika suatu saat ada yang mempertanyakannya.
Selamat Memilih!
Referensi:
- http://news.detik.com/read/2012/12/18/173239/2121703/10/ini-kriteria-pemimpin-versi-bj-habibie
- http://www.pemilu.com/berita/2013/10/tiga-syarat-menjadi-presiden-2014/
- https://www.dropbox.com/s/9b4s2hrw0cesu4j/VISI_MISI_Jokowi-JK.pdf
- https://www.dropbox.com/s/guv6jakm7folyo6/VISI_MISI_prabowo-Hatta.pdf
siapapun presidennya harus kita dukung
BalasHapuspresiden yang pas adalah presiden yang gak banyak janji tapi memberi bukti
BalasHapus@andinoeg: Oh iya, wajib kita dukung siapapun yang jadi kelak. Kewajiban sebagai warga negara yang baik memang harus demikian. :)
BalasHapus@Zenius Surabaya: yang ini saja juga sepakat: "presiden yang pas adalah presiden yang gak banyak janji tapi memberi bukti" dan memang demikian harusnya. Semoga presiden mendatang gak banyak janji tapi memberi bukti. Amin.