Jumpa Pertama

Berjumpa dengan Notebook Samsung series 5 secara tak sengaja di sebuah even kecil di restaurant Oyster Plasa Senayan, Jakarta (01/08/2012), pada acara perayaan ulang tahun pertama blibli yang dimeriahkan dengan mengadakan test langsung Samsung Series 5 535U3C untuk pasar Indonesia.

Sangat menyenangkan mendapatkan kesempatan untuk merasakan produk yang diluncurkan ke pasaran online pertama di Indonesia melalui blibli.com ini. Terlebih baru pertama kali juga menjajal dan merasakan Laptop dari vendor Samsung yang memang selama ini belum menunjukkan penetrasinya di pasar laptop Indonesia.

Sebelum berkumpul dan berbincang bersama teman-teman blogger yang berkesempatan menghadiri acara ulang tahun blibli ini, secara personal saya berkeliling mengitari ruang restoran dan sempat berbincang dengan salah satu karyawan blibli, agak kaget mendengar akan ada test drive terkait produk Laptop dari Samsung yang konon katanya baru pertama di-launching untuk pasar online Indonesia dan itupun pertama kalinya bisa didapatkan di situs belanja online Blibli.com. dan kerennya lagi hanya beberapa blogger yang diundang hadir untuk menyaksikan acara ini. Berasa wow! J Lebay[dot]com. :D

AMD di masa lalu

Memutar memori masa lalu. Menjadi menarik membahas notebook AMD yang memang sedari dulu bagi penulis merupakan alternatif terbaik dengan harga lebih murah tapi teknologi tidak kalah bagusnya. Membicarakan AMD di jaman dahulu kala selalu identik dengan panas dan berisik, itu untuk versi PC. Sementara di versi laptop, casing laptop cepat panas dan mudah hang. Tapi itu sangat dulu, 5-7 tahun ke belakang saat processor AMD di kelas Duron dan Athlon ditandingkan dengan Pentium 2, 3, dan 4. Semenjak kelas Sempron (generasi setelah Duron) dan Athlon lanjutan sepertinya, prosesor AMD sudah tidak lagi panas, bad image terkait AMD yang cepat panas dan mudah hangsudah tak lagi ditemui. Bahkan sebaliknya, Intel di generasi LGA socket 775 di awal hingga pertengahan kemunculannya, dikenal sangat panas dan berisik. Disinyalir karena transformasi teknologi prosesor yang berubah dari soket 478/479 di mana kaki chipset ada di prosesor berubah ke soket 775 di mana kaki chipset ada di mainboard.

Prosesor

Kembali ke Notebook Samsung series 5, dalam rilis resminya, Samsung menyebutkan, series 5 ditenagai oleh prosesor AMD A6 4455M Dual Core dengan speed 2,1 Ghz. Bagi para penggemar AMD ini kelas menengah di segmen Prosesor AMD kelas A, mengingat A6-4455M hanya memiliki 2 inti cores dengan TDP 17W dan L2 cache cuma 1 MB serta untuk Radeon core-nya 256 MB ber-GPU (unit pengolah grafis – kartu VGA) pada kecepatan 423/327 MHz.

Meskipun demikian, jelas A6 4455M ini jauh lebih baik disematkan pada Laptop Samsung Series 5 ini daripada seri prosesor lain karena prosesor seri A6 VISION 4455M masuk kategori Prosesor LV (Low Voltage) dan ULV (Ultra Low Voltage) yang artinya konsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi bahkan rendah dan pastinya berimbas pada daya tahan hidup baterei.

Sumber daya (battery life)

Samsung Series 5 535U3C, berdasarkan rilis resminya, memiliki ketahanan baterai 6 jam sehingga siapapun tetap dapat fokus bekerja dan bersenang-senang di mana saja dan kapan saja. Selain karena prosesornya yang mengkonsumsi sumber daya yang rendah juga karena dilengkapi dengan Teknologi Samsung Battery Life Plus yang mengklaim battery life hingga 1.500 cycle/3 tahun -berdasarkan tes MobileMark dan bervariasi pada pengaturan yang dilakukan- meskipun baterei yang digunakan masih menggunakan 4 cel battery.

Media penyimpanan (Harddisk)

Notebook Samsung series 5 535U3C ini menyertakan harddisk berkapasitas 500GB S-ATAII Hard Drive dengan speed yang standar, 5.400 rpm. Tentunya cukup lega bahkan lebih jika dibandingkan dengan ultrabook lainnya yang sejenis, terlebih jika hanya difungsikan untuk pekerjaan standar kantor. Akan tetapi tetap menjadi masalah bagi mereka penggemar multimedia, disarankan untuk mempersiapkan cadangan minimal 1 Tera sebagai media penyimpanan eksternal. Karena dapat dipastikan kelebihan fitur yang ada di Laptop ini amat sayang untuk dilewatkan.

Memori dan VGA

Di samping itu, Samsung 535U3C ini juga didukung oleh memori RAM 4 GB DDR3 yang jelas lebih dari cukup untuk pekerjaan perkantoran atau memutar video dan musik, apalagi dengan dukungan layar yang meski hanya 13,3 akan tetapi tingkat kecerahannya tinggi. Meskipun demikian, tetap butuh ekstra tambahan tenaga untuk kinerja grafis tinggi atau game-game besar, mengingat kartu grafis yang ditanamkan cukup standar AMD Radeon HD 7500 yang berbagi memori dengan sistem memori RAM fisik.

Personally, sebagai pengamat, sangat tidak dianjurkan menggunakan laptop untuk gaming yang membutuhkan resource besar karena akan memperpendek umur kartu grafis. Resiko terbesar ketika laptop bermasalah (tidak menampilkan apapun visual di layar tapi fan menyala) disebabkan chipset VGA yang terbakar dan itu berarti harus mengganti mainboard secara keseluruhan. Kecuali jika service center mampu mengatasi permasalahan tersebut meski dengan biaya yang tidak murah.

Notebook Gegas

Kombinasi memori 4GB, prosesor kelas menengah hemat daya, media penyimpanan yang lega dan kartu grafis sekelas Radeon menjadikan Notebook Samsung Series 5 ini sangat gegas di kelasnya. Ditambahi Teknologi Samsung Fast Solutions menjadikannya notebook dengan kecepatan booting 20-30 detik dari saat awal notebook dalam keadaan mati. Bahkan hanya membutuhkan 2 detik dari posisi sleep mode. Semuanya bergantung pada pengaturan konfigurasi aplikasi dan penggunaan media wireless network dan bluetooth.

Windows Experience Index

Secara umum, kinerja Notebook Samsung Series 5 535U3C pada saat dicoba lumayan bagus untuk kelas notebook, sangat bagus untuk kelas UltraThin Notebook. Skor rating untuk Windows Experience Indexnya menghasilkan poin 4,6. Skor standar kebanyakan notebook yang ada di pasaran Indonesia. Akan tetapi pengujian dilakukan pada kondisi default, di mana Notebook Samsung Series 5 ini dipasangi Windows Home Premium 64 bit dengan segudang aplikasi tambahan termasuk aplikasi Antivirus Norton Internet Security (trial 60 day) yang menjadikannya notebook cepat terkesan lambat.

Untuk ujicoba dalam mendapatkan hasil pengujian skor Windows Experience Index, pengguna dapat mencopot beragam aplikasi tambahan yang tidak diperlukan yang bekerja secara background dan itu mengkonsumsi sumber daya notebook tanpa disadari. Dengan pengurangan beberapa aplikasi yang tidak dibutuhkan, skor windows experience index dijamin akan meningkat lebih baik.

Apabila ternyata kondisi default masih juga kurang memuaskan, pengguna dapat meng-upgrade memori fisik RAM hingga 8 GB, hal ini dapat dilakukan berkat penggunaan sistem operasi Windows 7 Home Premium 64 bit yang mendukung penggunaan memori di atas 4 GB. Berbeda halnya jika menggunakan Windows 7 32 bit yang maksimal hanya 4 GB.

Masih banyak kelebihan Notebook Samsung Series 5 535U3C yang dibanderol mulai harga 6 jutaan ini. Harga yang cukup terjangkau dan sangat layak, terlebih jika dibandingkan dengan segudang kelebihan yang dimilikinya. Apalagi jika anda pencandu AMD, maka inilah waktunya untuk memiliki Notebook UltraThin yang portable dan mudah dibawa ke mana pun. Segera meluncur ke Blibli.com untuk mendapatkan harga spesial.