BREAKING NEWS

06 Juli 2008

Mencermati PSB Surabaya 2008: Kasuistik dan Lokalitas

Prosesi PSB Surabaya Online 2008 belum berakhir saat tulisan ini diterbitkan. Baru sepertiga jalan, sampai pada pengambilan formulir yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 3-5 Juli 2008. Jeda satu hari untuk libur, tanggal 7-9 Juli proses pengembalian formulir yang kemudian di-entry dan diproses di server ITS. Jeda satu hari, baru pada tanggal 11 Juli diumumkan hasilnya. Bagi yang diterima, hari itu juga diminta daftar ulang dan diberi kesempatan terakhir esok harinya.

Masih terkait dengan tulisan saya sebelumnya, dari prediksi yang saya tulis, ada yang belum saya ungkap terkait rayonisasi dan pembagian kawasan. Penting dan patut dicatat bahwa sistem rayonisasi dan kawasan telah benar-benar efektif untuk pemerataan siswa-siswa pandai. Jika sebelumnya terkonsentrasi di sekolah favorit, maka dengan aturan ini, tak semua siswa dapat bebas memilih sekolah favorit di pusat kota.

Lantas apa relevansinya dengan judul tulisan?

Selama tiga hari pengambilan formulir di sub rayon 06 kawasan barat [Surabaya Barat], tepatnya di SMAN 11 Surabaya, para petugas yang menjaga 6 loket dibuat kaget dengan SKHU Sementara [Surat Keterangan Hasil Ujian] para pendaftar. Boleh jadi prediksi saya benar bahwa angka terendah diterima di SMA Negeri adalah 33-34. Tidak menjadi masalah ketika nilai itu jatuh pada mereka yang benar-benar memperolehnya dengan upaya keras. Tapi, nilai baik yang masuk ke sub rayon 06 tidak lagi menjadi dominasi 6 sampai 8 SMP Negeri di kawasan Barat, justeru sebaliknya, menjadi dominasi SMP Swasta kawasan Barat. Boleh jadi prosentasenya 40:60 [swasta:negeri] yang jauh melampaui kebiasaan yang berada di kisaran 10:90.

Kesuksesan SMP Swasta kawasan Barat selayaknya mendapat acungan jempol dengan tingginya prestasi yang mereka raih. Tentunya proses yang diupayakan adalah upaya yang benar. Tapi menjadi masalah ketika hasil UN tersebut diraih dengan cara tidak benar.

Hal ini membuat guru-guru sekolah negeri memasang tanda tanya sekaligus tanda seru di atas kepala mereka. Tak hendak menyepelekan mereka. Sungguh tidak. Tulisan ini dibuat sekadar menggambarkan kekhawatiran sekaligus kegusaran para guru negeri yang memang tau persis kualitas sekolah swasta di kawasan Barat. Tak bermaksud men-generalisir semua sekolah swasta.

Sekadar mengutip pernyataan salah seorang petugas loket, "Ya Allah, pak! Masak anak swasta xxxx NUN-nya 34,xx tapi gelang di tangan kayak rocker, pegang rokok, tanya ke petugas seperti ke temannya.. Aduuuuh paaaaakkkk! Mau jadi apa sekolah ini kalo kemasukan anak model gitu?" [komentar asli lebih pedas dari itu]. Saya sendiri sempat berpapasan dengan salah seorang pendaftar yang berusia SMP dan dengan enaknya melenggang dengan rokok di tangan. Meski belum tentu dia siswa swasta atau negeri.

Ketika dilakukan evaluasi, ternyata keluhan umum yang ada dan menjadikan kegusaran adalah jatuhnya nilai SMP Negeri dan melejitnya nilai SMP Swasta. Pertanyaan yang muncul, murnikah hasil UN mereka? Pertimbangannya sudah sangat jelas bahwa mutu/kulitas mereka jelas di bawah SMP Negeri kawasan barat.

Heeeeemmmmm..... Satu alasan lagi bagi saya untuk mengukuhkan diri di barisan PENOLAK UJIAN NASIONAL.

Share this:

7 komentar :

  1. Sekedar pengen yg jelas aja, Kira2 bisa gak nilai2 un itu di rekayasa oleh sekola?, atau terjadi kebocoran soal2?

    BalasHapus
  2. @ Rita: hasil UN memang tak bisa dipertanggungjawabkan pak! parah!

    BalasHapus
  3. mana yah ??????????

    BalasHapus
  4. salam kenal mas, blogwalking nih, mbil numpang baca2, kunjungi blogQ juga dong, n tolong ditinggalin koemntar, oh ya, boleh tukeran link ga ' ? kalau boleh tolong langsung direview di blogq ya di http://tpers04.co.cc, ninggalin komen di blogQ gitu, mkasih, mohon kunjungannya.

    BalasHapus
  5. Berkunjung menjalin persahabatan dan relasi yang baik.

    BalasHapus
  6. I had got a dream to begin my own organization, however I didn't have enough amount of money to do it. Thank goodness my close colleague advised to utilize the loans. Hence I used the credit loan and realized my dream.

    BalasHapus

 
Copyright © 2014 Gempur Abdul Ghofur. Designed by OddThemes