Dul, menyampaikan permintaan maafnya di depan media saat menjalani proses hukum atas meninggalnya 7 orang yang menjadi korban kecelakaan maut karena kecerobohannya.Permintaan maafnya dia sampaikan saat mendatangi Kantor Kejaksaan Jakarta Timur beberapa waktu lalu untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di mana dirinya menjadi tersangka dan bertanggung jawab atas musibah kecelakaan di Tol Jagorawi. Pemeriksaan ini sendiri sudah cukup lama berselang dari peristiwa, menunggu proses pemulihan kondisi fisik dan psikis Dul yang masih di bawah umur (13) saat peristiwa naas itu terjadi.
Permintaan maaf Dul menjadi satu titik lanjutan yang baik untuk menyembuhkan luka publik akibat meninggalnya 7 orang karena kesalahan didik seorang Ahmad Dani, ayah Dul. Bagi publik, seorang Ahmad Dani terlalu memanjakan anak-anaknya dengan memberika segudang fasilitas yang menurut kewajaran sudah di luar batas.
Permintaan maaf Dul juga menjadi satu titik bermakna bagi perkembangan psikologis Dul pribadi yang menyadari betul kesalahan yang sudah dilakukannya. Dengan mendatangi panggilan hukum, ia juga membuktikan keberaniannya mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya. Sebuah keberanian dalam bentuk positif sikap ksatria untuk tidak lari dari masalah dan menimpakan kepada orang lain.
Permintaaan maaf Dul juga memberikan pendidikan positif bagi siapa saja terutama anak-anak muda untuk tidak lari dari masalah dan berani mempertanggungjawabkan kelalaiannya di depan hukum. Pendidikan publik yang positif dari seorang figur publik yang bisa memberi dampak yang luas meski masyarakat sudah terlanjur memberikan penghakiman dan stigma buruk.
Semoga ada hikmah positif bagi publik atas pelajaran mahal dari terenggutnya 7 nyawa manusia ini.
22 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar