BREAKING NEWS

24 November 2013

Reuni Para Perompak - Ballads of Motherland - Charlie's Rum and TheChaplin

Ballads of Motherland, judul album perdana dari kelompok musik dari Surabaya bernama Charlie's Rum and The Chaplin (C.R.n.T.C).

Sabtu malam (23/11/2013), bertempat di P2 Cafe, sebuah pesta musik indie berlabel 'Reuni Para Perompak' digelar untuk launching album perdananya kelompok musik Surabaya beraroma Irish Folks Punk, Charlie's Rum and The Chaplin.

Pesta yang digarap dengan konsep sederhana berdasar persaudaraan dan persamaan ini dihadiri oleh para musisi punk dan beragam genre lainnya dari beberapa kota besar, Bandung, Solo, Yogyakarta, Sidoarjo, dan Surabaya sendiri.

Acara pesta musik kecil ini semacam reuni para musisi yang memiliki latar warna yang hampir sama. Didominasi oleh para pelaku musik itu sendiri dan sebagian kolega dan rekan-rekan dari para pengisi acara. Ya, reuni musisi, sejalan dengan tema acaranya, 'Reuni Para Perompak'.

Setiap perwakilan kota satu per satu menyajikan penampilan terbaiknya, beberapa lagu mereka mainkan untuk perform penghormatan pada tuan rumah yang punya hajat. Boleh dikatakan reuni/arisan keluarga dalam bentuk musik, melihat begitu cair dan hangatnya kekerabatan yang terjalin di antara mereka.

Mereka para 'musisi keluarga' yang menyumbangkan perform antara lain: Plester-X (Surabaya), Forgotten Generation (Bandung), The Cloves and The Tobacco (Yogyakarta), The Working Class Symphoni (Solo), Litle Skank, Black Rawk Dog (Sidoarjo), dan Straight at venue. Masing-masing mereka menyumbangkan lagu sebelum aksi puncak Charlie's Rum and The Chaplin. Permainan para musisi ini disambut antusias oleh audience yang berjingkrak-jingkrak di depan stage kecil.

Sekira pukul 22.30 tiba saatnya bagi tuan rumah, Charlie's Rum and The Chaplin tampil. Cukup lama sebelum perform persiapan check sound mereka lakukan hingga sampailah pada Intro yang menghentak rancak mengantar audience menuju inti lagu-lagu berikutnya.

Prolog dari Andri Angga Saputra, sang vokalis, dengan ucapan terima kasihnya kepada seluruh band pendukung yang mau mengantar peluncuran album @CharliesRum_Sby. Lalu, dilanjutkan dengan lagu Soekarnoisme, mengangkat jasa-jasa para pahlawannya, dengan paham marhaenismenya, sosialisme indonesianya.

Permainannya keras. Patriotisme dalam hentakan musik yang keras dan ritme tempo yang cepat tapi tetap terasa baladanya. Semangat heroismenya kental, salut untuk sekumpulan anak muda surabaya ini yang mengusung kecintaan pada tanah air dan asyiknya dimainkan dengan gaya musik perlawanan rakyat Irlandia.

Di lagu Pirate Without Ship, mereka bercerita tentang bajak laut yang melakukan pembajakan, seperti halnya pembajakan hak-hak rakyat oleh para koruptor. Sepadan rasanya bicara tentang pembajak dan koruptor.

Di setiap awal lagu, Angga Saputra, sang vokalis, dengan humor gaya suroboyoan-nya selalu menyapa mengucap terima kasih kepada setiap yang berjasa atas berlangsungnya acara peluncuran album "Ballads of Motherland" ini. Juga, menceritakan maksud dari setiap lagu yang mereka buat sebelum mereka nyanyikan.

Di hampir penghujung acara, Charlie's Rum and The Chaplin mengumandangkan lagu berjudul Surabaya Alive, dengan prolog untuk mengenang para pahlawan Surabaya seperti Bung Tomo, liriknya menggugah, perpaduan lirik mereka dengan lirik perjuangan lagu "Surabaya di Tahun 45".

Mengakhiri acara, Charlie's Rum and The Chaplin menyanyikan lagu penutupan, Indonesia Raya. Mereka mengajak audience menyanyikan lagu kebangsaan indonesia raya dengan iringan akustik gitar dan biola. Menyentuh. Membuat haru. Sebagai salah satu penyaksi, penampilan mereka ditutup sangat indah dengan mengumandangkan nasionalismenya. Saya percaya. Anak-anak muda ini luar biasa.

Overall, ruang cafe yang kecil ini terasa sesak oleh audience yang berjingkrak-jingkrak di depan stage yang juga penuh sesak oleh @CharliesRum_Sby dengan peralatannya. Aroma ska dan punk dengan irish folk punk (meski masih satu kerabat tetap terasa beda) bercampur aduk tumpah ruah.

@CharliesRum_Sby yang diawaki oleh Andri pramana (singer, mandolin), Igha (backing vocal, banjo), Kemaz Reza (Violin), Shofatur Rahman (Bass, backing vocal), Ami Ragil (Whistle, Electric Guitar, backing vocal), Dwi Bagus (Electric Guitar, Back. Vocal), Rizki Ari P. (Pianika), dan Arie Permana (Drum) ini sangat menghibur. Sebagai salah satu band indie yang mengusung irish folk punk, mereka memberi warna musiknya dengan lirik-lirik yang menggugah, lirik cinta hingga perlawanan sosial ini senyawa dengan statemennya sebagai "sekumpulan anak muda pinggiran Kota Surabaya. Mengangkat dan mewarnai Surabaya dengan Irish Folk Punk yang kami usung berlandas semangat, persaudaraan, dan konsistensi tinggi."

Selamat untuk @CharliesRum_Sby, kalian keren. Sukses menularkan nasionalisme ke anak-anak muda Surabaya dan Indonesia.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Gempur Abdul Ghofur. Designed by OddThemes