---

DISCLAIMER: Tulisan ini lebih mengarah pada kampanye anti pornografi [bukan UU ITE] dan karena itu dilarang komentar saru apalagi sinis bagi yang Pro pornografi. Admin akan memasukkannya sebagai spammer kalau memaksa komentar.. hehehehe..

---

Sehari dua seminar, tepatnya satu seminar LINUX INVASION dan satu pelatihan blocking situs pornografi yang diawali teleconference dengan MENKOMINFO. Itu yang saya alami sabtu 29 Maret 2008. Hasilnya, ambruk di kasur dari malam hingga tulisan ini diterbitkan.Saya tak akan berbicara atas pesimis yang mendera saya atas pemblokiran situs pornografi di internet. Justru saya memaki habis-habisan diri ini yang pesimis. Saya harus sangat gembira atas upaya pemerintah menghambat situs pornografi. Sekaligus juga ikut ambil bagian berupaya membantu pemerintah meski kecil.

Pagi 29/03/2008, saya berangkat ke ITS untuk ikut serta dalam seminar Linux Invasion yang diselenggarakan oleh PENS ITS. Sekolah tempat saya bernaung memang sedang berupaya migrasi ke Linux untuk lepas dari jerat penjajahan software yang mahal. *halah* Sehingga saya selaku inisiator mengusulkan untuk ikut seminar ini dan syukur disetujui. Alhasil, sekolah mengirim 4 orang termasuk saya.



Dalam seminar ini, saya bertemu dengan kawan-kawan pengajar yang ternyata tak hanya dari surabaya, tapi juga berasal dari Madiun dan daerah lainnya. Weh, saya senang sekali [gaya anak SD bercerita]. Kami pun bercengkerama nostalgia di Bogor saat pelatihan dulu. Hanya saja, kesenangan ini tak bertahan lama. Hp berdering, panggilan masuk dari BIGBOS, saya diminta ke SMKN 1 Sby untuk pelatihan blocking situs pornografi di internet. Sebenernya undangan untuk Kepala Sekolah. Tapi, apa boleh buat, beliau gak mudeng dan lagi ada acara lainnya. Saya diminta menggantikan posisi beliau, parahnya, sertifikat tetap nama beliau dan saya yang mengikuti pelatihan dari awal [telat 1 jam] hingga sore hanya pasang badan. *Oala nasiiiiibbbb..* Meski begitu, saya sempat menikmati joke bapak menteri yang bagi saya santun dan agamis. Mudah-mudahan tak seperti menteri lainnya. Amin.



Teleconference bersama Menkominfo diikuti berbagai daerah seperti surabaya, kediri, pacitan situbondo dan banyuwangi. Menkominfo sendiri ternyata berlokasi di PENS ITS satu lokasi di PENS ITS yang dekat tempat saya seminar. Tahu begitu, gak perlu jauh-jauh ke SMKN1 yang berjarak tempuh 45 menit dalam kesibukan kota surabaya.

Praktis, di ITS saya hanya bertahan 60 menit dan selanjutnya meluncur memenuhi panggilan BIGBOS. Kondisi badan saya yang sedang kurang fit menemukan momennya untuk jatuh sakit sepulangnya dari SMKN 1 Surabaya. Badan menggigil dan tubuh demam lumayan tinggi. Hingga shalat pun saya tayammum karena air sedang sangat kurang bersahabat.

Minggu siang ini, saya sudah mendingan, sudah berani menyentuh air. Yang tersisa, perasaan kurang enak dan rasa bersalah belum bisa menyelenggarakan aksi sosial lanjutan untuk mereka yang kelaparan.

Yup, hanya aksi pribadi yang diganjar sakit ringan sebagai akibat tingginya aktifitas dan perut yang lapar karena telat makan [bukan benar-benar kelaparan] dan mengabaikan saran istri.

Maafkan saya kawan!